Dua Rusunawa Minim Peminat
Dua dari tiga rumah susun sewa (rusunawa) yang dikelola oleh Pemko Padang yakni Rusunawa Pasie Nantigo dan Rusunawa Lubukbuaya masih banyak yang belum terisi.
Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Rusunawa Kota Padang, Sahurman mengatakan, ada tiga rusunawa yang dikelola seperti Rusunawa Purus, Rusunawa Pasie Nantigo dan Rusunawa Lubukbuaya.
Dari tiga rusunawa tersebut, Rusunawa Pasie Nantigo yang memiliki 160 kamar hanya terisi sebanyak 91 kamar dan Rusunawa Lubukbuaya dari total 74 kamar hanya terisi 27 kamar.
“Ya, kalau untuk Rusunawa Pasie Nantigo itu ada dua blok, yaitu keluarga dan lajang dengan total 160 kamar. Dari 70 kamar di blok keluarga hanya 60 kamar yang terisi dan blok lajang dari 90 kamar hanya 31 kamar yang terisi,” paparnya. Sementara itu, Rusunawa Purus yang memiliki 196 kamar saat ini sudah terisi penuh semuanya, karena peminatnya cukup tinggi. Sebab berada di pusat kota.
“Jarak menjadi salah satu penyebab minimnya keterisian dua rusunawa itu, karena jarak yang cukup jauh dari pusat kota. Ini yang menyebabkan Rusunawa Purus menjadi yang paling banyak diminati,” bebernya.
Untuk itu, Sahurman mengimbau bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang membutuhkan hunian, segera untuk mendaftarkan diri sebagai penghuni Rusunawa Pasie Nantigo dan Rusunawa Lubukbuaya.
“Masyarakat yang tertarik menempati unit rusunawa ini dapat langsung mengajukan permohonan dengan melampirkan dokumen-dokumen yang lengkap seperti
fotokopi KTP, KK, pas foto dan pembayaran deposit,” terangnya.
Ia menegaskan, rusunawa yang dibuat sudah mengusung konsep penataan pemukiman yang sehat, bersih dan indah serta harga sewa yang terjangkau. “Dengan begitu, masyarakat sudah dapat tinggal di permukiman yang layak, nyaman, dan aman. Serta bisa leluasa memilih lokasi unit yang diinginkannya,” tandas Sahurman.
Di samping itu, kata Sahurman, untuk pembiayaan sewa per bulan dari dua rusunawa yang masih banyak belum terisi tersebut yakni, Rusunawa Pasie Nantigo lantai 1 Rp 300 ribu per kamar, lantai 2 Rp 290 ribu per kamar, lantai 3 Rp 280 ribu per kamar, lantai 4 Rp 270 ribu per kamar.
Selanjutnya, biaya sewa per bulan Rusunawa Lubukbuaya lantai 1 Rp 255 ribu per kamar, lantai 2 Rp 245 ribu per kamar, lantai 3 Rp 235 ribu per kamar dan lantai 4 Rp 225 ribu per kamar.
Terpisah, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Kota Padang, Tri Hadiyanto mengatakan, bagi masyarakat yang ingin tinggal di rusunawa silakan untuk menempati rusunawa dengan ketentuan yang ada. “Silakan, bagi masyarakat yang berminat tinggal di Rusunawa Pasie Nantigo dan Rusunawa Lubukbuaya silahkan mendaftar ke UPT Rusunawa,” ungkapnya.
Ia mengatakan, DPRKPP sudah melakukan perbaikan-perbaikan kepada tiga rusunawa yang dikelola oleh Pemko Padang setiap tahunnya dalam rangka untuk peningkatan pelayanan terhadap para penghuni. “Jadi rusunawa ini dibangun harganya relatif sangat murah, sebenarnya ini peluang besar bagi masyarakat yang belum mempunyai rumah tetap untuk menempatinya,” imbuh Tri.
Selain itu, Tri juga menyebutkan bahwa fasilitas yang disediakan di rusunawa sudah cukup lengkap. Diantaranya air, aliran listrik, tempat parkir yang luas dan lain-lain. “Kita akan selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan hunian, supaya penghuni rusunawa semakin nyaman tinggal di sana seperti Rusunawa Purus, Rusunawa Pasie Nantigo dan Rusunawa Lubukbuaya,” pungkasnya. (r)
Inovasi Dinas Perkim Kota Padang
Penilaian akhir Kompetisi Antar Instansi Inovasi Kota Padang Tahun 2023 telah dilakukan pada 24 Oktober 2023 lalu.
Inovasi Dinas Perkim Kota Padang sekarang masuk dalam 5 Nominator Perangkat daerah dari 107 inovasi, yaitu bersaing dengan:
- Si Rumah Kita ( Sistem Informasi Perumahan dan Kawasan Permukiman Terintegrasi)-DPRKP
- Sinopen (Sistem Informasi Non Perizinan dan Perizinan Non Oss Kota Padang) – DPMPTSP
- Arek (Aplikasi Registrasi Kontrak)
- Si Alek (Sistem Administrasi Elektronik ) Kecamatan Lubuk Begalung
- Sumur Ganting (Semua masyarakat Padang Timur Gerakan no Stunting) Kecamatan Padang Timur
Tim Penilai terdiri atas Sekda Andree H. Algamar Asisten III Corri Saidan, Eka Chandra Lina (Univ Andalas) Adi Suhendra (BRIN), Ka Bappeda Yenni Yuliza dan Kabid Litbang Bappeda Desfi Hendri.
Sebelumnya telah dilakukan seleksi 15 besar nominator perangkat daerah dari 107 inovasi
Pemanfaatan
Si Rumah Kita (Sistem Informasi Perumahan dan Kawasan Permukiman Terintegrasi) merupakan pemanfaatan Aplikasi Tanpa Berbayar “Locus GIS” berbasis android dan Aplikasi Open Source “Geonode” yang dapat diakses Bersama di https://sirumahkita.padang.go.id.. Terhubungnya 2 apikasi ini tentunya ada aplikasi sincronizing (berbasis django framework) yang menjembatani data dari Hp Android dapat terhubung dengan server yang telah difasilitasi app webgis Geonode tersebut
Inovasi ini kami persembahkan sebagai SHARING ; “ of CREATIVITY” “ IMAGINATION”
“ KNOWLEGDE” and INDEPENDENT THINKING..
Sirumah Kita membuka peluang berbagi untuk perkembangan Ilmu Pengetahuan bagi OPD Lain, Replikasi dari OPD lain, penelitian dan studi Mahasiswa atau Lembaga riset..karena pengelolaan Webgis Geonode yang bersifat open source ini cukup baru..semua bisa sharing dan memberikan input