Kepala DPRKP Kota Padang, Ir Tri Hadianto bersama Konsultan Perencana, melihat kondisi Kompleks Permata Surga, Senin (24/5/2021).

Masalah luapan air drainase yang berasal dari irigasi persawahan di sekitar Kompleks Permata Surau Gadang (PSG), Kelurahan Surau Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, mendapat atensi oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (DPRKP) Kota Padang. Sejak tiga hari lalu telah dimulai pengerjaan perbaikan gorong-gorong di perumahan tersebut.

Alhamdulillah, kita memperoleh anggaran untuk perbaikan drainase. Saat ini sedang dikerjakan penggantian saluran air tertutup (plat duicker) untuk meneruskan air irigasi sawah yang semestinya mengalir sampai ke Batang Kuranji yang melintasi Surau Gadang,” ujar Plt Ketua RT 07 RW 01, Okrinaldi.

Sebelumnya, 24 Mei 2021, Kepala DPRKP Kota Padang, Ir Tri Hadianto bersama Kasi PSU Marzuki ST, dan Konsultan Perencana, melihat sendiri kondisi di kompleks tersebut. Turut hadir Lurah Surau Gadang Irzal R SH, Ketua RW 01, pihak kecamatan, serta warga PSG dan warga Kompleks Indah Pratama I.

Fokus untuk mengurai masalah yang bisa disepakati pengerjaannya antara lain pergantian plat duicker di “gerbang” masuk PSG, kemudian perbaikan saluran yang menghubungkan plat duicker baru dengan plat duicker swadaya menjadi lebar 80-100 cm, dan mengganti ‘jembatan rumah’ yang rendah untuk memberi ruang pelepasan air.

Seperti diberitakan sebelumnya, permasalahan meluapnya air irigasi sawah yang melewati kompleks PSG, telah menyebabkan jalan aspal kompleks tersebut rusak parah. Air dari sawah juga banyak dan selalu membawa sampah dari irigasi sekunder yang berasal dari Bendungan Irigasi Gunung Nago Kecamatan Pauh.

“Meskipun Surau Gadang tidak turun hujan, jika pintu air irigasi dibuka maka kompleks kami kebanjiran. Parahnya, selalu banyak sampah dibawanya. Masalah sampah dan banjir di kompleks ini kami alami sejak irigasi sawah pada saluran tersier atau kuarter yang dibuat permanen (diperbesar) pada akhir 2017 lalu,” tambah Okrinaldi.

Aneka sampah disertai butiran tanah dan pasir juga membuat drainase di kompleks PSG menjadi dangkal. Nyaris setiap hari Sabtu atau Minggu, warga melakukan goro untuk mengangkat sedimen tersebut. Namun usaha tersebut tidak memberikan hasil sama sekali, karena setiap hari terjadi penumpukan tanah dan pasir tersebut.

“Mayoritas drainase kita kedalamannya hanya tinggal sejengkal, sudah penuh dengan tanah, pasir dan sampah. Harapan semua warga PSG dan KIP, permasalahan yang melilit ini segera teratasi dengan baik,” ujar Irwan Fitriades, salah seorang tokoh warga PSG, menimpali.

Kompleks Permata Surau Gadang dibangun oleh developer Karya Gilang Pratama di atas areal persawahan. Alhasil perumahan ini dikelilingi oleh sawah. Kompleks ini dihuni lebih kurang 100 KK, posisinya bersebelahan dengan Kompleks Indah Pratama I. (hsn)